Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat 
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi 
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan 
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, 
dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai 
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan 
penduduk dunia. (menurut Wikipedia)
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam 
masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. 
Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk 
juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau 
negara maupun dunia. (menurut MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. (menurut modul online)
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu 
wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam 
persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
 Contoh Tabel Perkembangan Penduduk Dunia
Dari tabel tersebut menunjukan bahwa untuk mencapai jumlah penduduk 
dua kali lipat waktu yang diperlukan makin lama makin singkat. Faktor 
penyebab utama ini adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
 terutama kemajuan di bidang kesehatan. Dengan kemajuan teknologi 
kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua 
mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok.
Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi 
maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami
 4 periode yaitu:
• Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang 
ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah 
sehingga disebut periode statis.
• Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi 
makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk 
menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
• Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. 
Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan 
angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan 
jumlah anggota keluarga.
• Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun 
secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di 
sebut periode penduduk stasioner.
Dari empat periode di atas, pertumbuhan penduduk Indonesia berada pada periode kedua dan sekarang sedang menuju periode ketiga.
Untuk menghitung pertambahan penduduk digunakan rumus: 
Dari rumus di atas terdapat dua kelompok perhitungan pertambahan penduduk yaitu:
Pertambahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan 
penduduk yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian. 
Pertambahan Migrasi (Net Migration) artinya pertambahan penduduk yang
 dihitung dari selisih antara jumlah penduduk yang masuk dengan penduduk
 yang keluar.
Rumusnya: 
2.Faktor-faktor pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan 
penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi 
ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah 
ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang 
terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan 
dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.
1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.
 Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung 
besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka 
kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung 
kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti 
mortalitas).
a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
 Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian
 tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin 
tertentu. Ini dapat dituliskan dalam rumus :
 Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk 
mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat 
kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini 
tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Rumusnya: 
      Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR) 
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. 
Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Rumusnya: 
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
- Rendah, jika IMR antara 15-35.
- Sedang, jika IMR antara 36-75.
- Tinggi, jika IMR antara 76-125.
2. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang 
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro 
natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila 
belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama 
atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti 
KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak 
dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang 
berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan 
orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah 
anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara 
berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau 
penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak 
stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. 
Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada 
yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau 
sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau 
sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan
 yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi 
yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran 
lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya 
lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka 
kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan 
rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu 
tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – 
bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan 
dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai 
lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak 
memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat 
melahirkan hanya penduduk wanita.
2. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran.
3. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke 
tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional 
yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke 
negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan 
penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
2. Lingkungan social budaya
3. Potensi ekonomi
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. 
Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan 
anak.
B.KEBUDAYAAN dan KEPRIBADIAN
 Kebudayaan
• Definisi Kebudayaan Menurut para Ahli
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli :
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya 
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt 
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang 
sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, 
Ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan 
warisan sosial.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya 
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri 
manusia dengan relajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah 
bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun
 kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama 
oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para 
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di 
tarima ole semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia 
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti 
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran 
didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan 
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
• Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
o Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai 
anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi
 dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya 
simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan 
keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan 
tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, 
pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau 
aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah 
memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara 
genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari 
masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, 
kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya 
sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui 
pendidikan formal atau informal.
11. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Kesimpulan
Dari berbagai definisi di atas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai 
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan 
yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan 
sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan 
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai 
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat 
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi 
social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk 
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
• Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan
1. Pengertian
Perubahan Sosial adalah perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi 
sistem sosial, nilai, sikap,dan pola perilaku individu dan kelompoknya.
Perubahan Kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang
 dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat 
bersangkutan. Contoh : perubahan konsep tata susila dan 
moralitas,emansipasi wanita, bentuk seni, mata pencaharian.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial 
dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya 
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap 
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar 
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan 
bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
2. Faktor-faktor
1. Faktor Intern Penyebab Perubahan Masyarakat
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
b. Penemuan-penemuan baru
c. Konflik dalam masyarakat
d. Pemberontakan (revolusi) dalam tubuh masyarakat
2. Faktor Ekstern Penyebab Perubahan Masyarakat
a. Faktor alam fisik yang ada di sekitar masyarakat
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
d. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial
Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar menyatakan 
bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong dan menghalangi 
terjadinya perubahan-perubahan dalam masyarakat.
1. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan
a. Kontak dengan kebudayaan lain
b. Sistem pendidikan yang maju
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
d. Toleransi terhadap perubahan-perubahan yang menyimpang
e. Sistem pelapisan sosial terbuka
f. Penduduk heterogen
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
h. Orientasi ke masa depan
i. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtisar untuk memperbaiki hidupnya
2. Faktor-Faktor Penghalang Perubahan
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
d. Vested interest atau kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat
e. Prasangka (prejudice) terhadap hal-hal baru
f. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan terhadap intergrasi masyarakat jika terjadi perubahan
g. Hambatan ideologis
h. Adapt atau kebiasaan
Adanya nilai yang menganggap bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.
3. Dampak dari perubahan sosial budaya
a. Dekadensi Moral
Dekdensi Moral adalah menurun atau merosotnya moral seseorang yang 
ditunjukkan dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma 
yang berlaku dalam masyarakat. Contoh : perubahan selingkuh dengan orang
 lain selain dengan pasangan resmi.
b. Konsumerisme
Konsurisme adalah pandangan yang diikuti dengan tindakan atau perbuatan 
penggunaan barang secara berlebihan. Contoh : Banyak orang yang 
berbelanja barang mewah untuk kebutuhan tersier.
4. Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat,dengan mengacu pada pendapat Kluckhohn,menggolongkan 
unsur-unsur pokok yang pada tiap kebudayaan dunia sebagai berikut,
 Bahasa;
 Sistem Pengetahuan;
 Ognisasi sosiak;
 System peralatan hidup dan teknologi;
 System mata pencarian hidup;
 System religi;
 Kesenian.
 Kepribadian
Setiap individu memiliki kepribadian melalui sosialisasi sejak 
dilahirkan. Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang 
untuk berbuat,berpikir dan merasakan,khususnya apabila dia berhubungan 
dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.
• Definisi Kebudayaan Menurut para Ahli
Beberapa definisi menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
1. M.A.W. Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan,dorongan,keinginan,opini dan sikap-sikap seseorang.
2. Theodore M. Newcomb
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap (predispotion) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
3. J. Milton Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan 
sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian 
situasi.
4. John F. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
1.  Susunan Kepribadian :
a. Pengetahuan
Pengetahuan individu  terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep yang 
lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai berrmacam-macam hal yang 
berbeda dalam lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak
 dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu tersebutdalam bentuk
 perilaku.
b. Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan 
penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu. Bentuk penilaian itu 
dipengaruhi oleh pengetahuannya. Oleh karena itu, perasaan selalu 
bersifat subjektif karena adanya unsure penilaian tadi, yang bisa jadi 
berbeda dengan penilaian orang lain. Perasaan mengisi penuh kesadaran 
manusia tiap saat dalam hidupnya.
c. Dorongan naluri
Dorongan naluri dalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap 
manusia. Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri,  yaitu :
• Dorongan untuk mempertahankan hidup;
• Dorongan seksual;
• Dorongan untuk mencari makan;
• Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia;
• Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya;
• Dorongan untuk berbakti;
• Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak
2. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian
a. Faktor Biologis ( ciri-ciri fisik )
Semua manusia yang normal memiliki persamaan biologis tertentu,seperti 
memiliki panca indera,kelenjar seksual dan otak yang rumit. Persamaan 
biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian 
dan perilaku semua orang. Setiap warisan biologis seseorang bersifat 
unik. Artinya,tidak seorangpun yang memilki karakteristik yang 
sama,bahkan anak kembar sekalipu. Hal ini juga mempengaruhi kepribadian 
seseorang adalah kematangan biologis.
b. Faktor Geografis ( iklim dan bentuk muka bumi )
Lingkungan fisik atau lingkungan geografis sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.
c. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedan kebudayaan dalam setiap masyarakat sangat mempengaruhi 
kepribadian seseorang. Meskipun demikian,para ahli sosiolgi menyarankan 
untuk tidak membesar-besarkan msalah ini. Misalnya,kebudayaan 
petani,kebudayaan kota,kebudayaan industri tentu memperlihatkan corak 
kepribadian yang berbeda-beda.
d. Faktor Pengalaman Kelompok
Kelompok sangat berpengaruh dalam perkembangan kepribadian seseorang dibedakan menjadi dua,yaitu;
 Kelompok acuan ( kelompok referensi )
 Kelompok majemuk
e. Faktor Pengalaman Unik
Menurut  Paul B.Horton, kepribadian tidak dibangun menyusun peristiwa di
 atas peristiwa lainnya. Arti dan pengaruh suatu pengalaman tergantung 
pada pengalaman-pengalaman yang mendahuluinya. Pengalaman-pengalaman 
yang unik akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian 
berbeda-beda antar satu dengan yang lainnya karena pengalaman yang 
dialamai seseorang itu unik dan tidak ada seorang pun yang dapat 
menyamainya.
 
Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian
Berdasarkan akar kata bahasa Sansekerta dari kata culture. ,kebudayaan 
berarti hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kebudayaan merupakan 
karakter suatu masyarakat,bukan karakter individual.
Budaya mempengaruhi perilaku dan kepribadian individu secara langsung 
karena individu tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki 
kebudayaan itu.
Ciri-ciri dari unsur kepribadian seorang individu dewasa sebenarnya 
sudah tertanam kedalam jiwa seorang anak sejak awal,yaitu pada masa 
kanak-kanak melalui proses sosialisasi. Koentjaraningrat menyatakan 
bahwa kepribadian adalah watak khas seorang yang tampak dari luar 
sehingga orang luar memberikan kepadanya suatu identitas khusus. 
Identitas khusus tersebut kemudian diterima dari warga masyarakatnya. 
Jadi,terbentuknya kepribadian dipengaruhi oleh faktor kedaerahan,cara 
hidup di kota atau di desa, agama,profesi, atau kelas sosial.
Kepribadian umum adalah pola-pola kebudayaan sendiri yang tidak dimiliki
 oleh masyarakat lainnya,yang berlainan dari satu masyarakat dengan 
masyarakat lain.
Kepribadian dasar adalah kepribadian yang mendapat pengaruh lingkungan kebudayaan setempat yang sama selama masa pertumbuhannya.
Suatu kebudayaan sering memancarkan suatu watak khas yang tampak dari 
pihak luar dari gaya tingkah laku masyarkatnya, kegemaran-kegemaran 
mereka, dan berbagai benda hasil karya mereka.
Pada tiap-tiap masyarakat terdapat pola-pola kebudayaan sendiri yang 
tidak dimiliki oleh masyarakat lainnya. Dari sini akan muncul 
karekteristik kepribadian suatu masyarakat.
Demikianlah jika kepribadian suatu masyarakat dilihat oleh orang di luar masyarakat kebudayaan itu.
Pengertian dan Definisi Migrasi
Migrasi atau mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya dapat dikelompokkan menjadi dua:
a. Migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antarnegara.
Migrasi internasional dibedakan menjadi imigrasi dan emigrasi.
1) 
Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang India masuk ke Indonesia.
2) 
Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu 
negara menuju ke negara lain. Contoh orang Indonesia pergi bekerja ke 
luar negeri, misalnya para Tenaga Kerja Indonesia Yang bekerja di Malaysia.
b. Migrasi nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1) Migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler, terdiri dari:
a) penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal 
menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi 
untuk melakukan suatu pekerjaan.
b) perpindahan penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim tertentu.
2) Migrasi penduduk menetap meliputi transmigrasi dan urbanisasi.
Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain dalam wilayah negara.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
(1) Faktor–faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi, sebagai berikut.
(a) Lahan pertanian semakin sempit.
(b) Sulitnya pekerjaan di luar sektor pertanian.
(c) Banyaknya pengangguran di pedesaan.
(d) Fasilitas kehidupan sulit didapat.
(e) Kurangnya fasilitas hiburan.
(2) Faktor penarik di kota, sebagai berikut.
(a) Lapangan pekerjaan lebih banyak.
(b) Banyak menyerap tenaga kerja
 (c) Banyak hiburan.
(d) Banyak fasilitas kehidupan.
Migrasi, baik migrasi internasional maupun nasional tentu ada pengaruhnya. Sebagai contoh untuk transmigrasi, urbanisasi, atau emigrasi sebagai TKI, dampak negatifnya adalah:
• di perdesaan tenaga di sektor pertanian berkurang,
• banyak lahan tidak tergarap,
• produktivitas pertanian dapat menurun, dan
• tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan berkurang.
Namun migrasi juga ada akibat positifnya, yaitu:
• meningkatkan pendapatan penduduk desa,
• mengurangi kepadatan penduduk,
• menularkan pengalaman kota, dan
• masyarakat desa ingin maju.
Dalam hal urbanisasi, dampak negatif bagi wilayah perkotaan, antara lain:
• pertambahan penduduk,
• kepadatan penduduk
• peningkatan tenaga kasar,
• timbul daerah kumuh,
• tuna wisma,
• meningkatnya kejahatan,
• pengangguran,
• kemacetan lalu-lintas, dan
• semakin menciptakan rasa individual yang tinggi.
Dampak positif migrasi di perkotaan, antara lain:
• Murah tenaga kerja
• Banyak tersedia tenaga kerja kasar 
Pengertian dan Definisi HAM :
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia
 sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat 
diganggu gugat siapa pun.  Sebagai warga negara yang baik kita mesti 
menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, 
golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di 
Indonesia.  Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus 
permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM.  Kasus 
pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang belum 
terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di 
Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik.  Salah satu tokoh ham 
di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat 
menuju Belanda dari Indonesia.
Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
Contoh kasus pelanggaran Ham dapat terjadi di lingkungan 
apa saja, termasuk di lingkungan sekolah. Sebagai tindakan pencegahan 
maka di lingkungan sekolah antara lain perlu dikembangkan sikap dan 
perilaku jujur, saling menghormati, persaudaraan dan menghindarkan dari 
berbagai kebiasaan melakukan tindakan kekerasan atau perbuatan tercela 
yang lain. Misalnya, dengan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal yang 
sangat mulia. Sebagai contoh masyarakat Sulawesi Selatan menganut budaya
 “Siriq”. Budaya ini mengedepankan sikap sipakatau atau saling 
menghormati serta malu berbuat tidak wajar di depan umum. Kalian baca 
kasus berikut contoh lain pelanggaran ham dan bagaimana upaya penegakannya, dapat melihat pada Tabel 2.
Upaya penegakan terhadap kasus pelanggaran HAM tergantung 
pada apakah pelanggaran HAM itu masuk kategori berat atau bukan. Apabila
 berat, maka penyelesaiannya melalui Peradilan HAM, namun apabila 
pelanggaran HAM bukan berat melalui Peradilan Umum. Kita sebagai manusia
 dan sekaligus sebagai warga negara yang baik, bila melihat atau 
mendengar terjadinya pelanggaran HAM sudah seharusnya memiliki 
kepedulian. Meskipun pelanggaran itu tidak mengenai diri kalian atau 
keluarga kalian. Kita sebagai sesama anak bangsa harus peduli terhadap 
korban pelanggaran HAM atas sesamanya. Baik korban itu anak, wanita, 
laki – laki, berbeda agama, suku dan daerah semua itu saudara kita. 
Saudara kita di Merauke – Papua menyatakan “IZAKOD BEKAI IZAKOD KAI” 
(satu hati satu tujuan) .
Kepedulian kita terhadap penegakan HAM merupakan amanah dari 
nilai Pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab yang sama – sama
 kita junjung tinggi, karena akan dapat menghantarkan sebagai bangsa 
yang beradab. Oleh karena itu sikap tidak peduli harus dihindari.
Tabel 2. Kasus Pelanggaran dan Penyelesaiannya 
 
| 
No. | 
Nama 
Kasus | 
Tahun | 
Jumlah 
Korban | 
Konteks | 
Penyelesaian | 
| 
1 | 
Peristiwa   Tanjung Priok | 
1984 | 
74 | 
Penekanan   (represi) terhadap massa yang berdemonstrasimenolak 
asas   tunggal Pancasila di Jakarta | 
Pengadilan   HAM ad hoc di Jakarta, tahun 2003 – 2004. | 
| 
2 | 
Penculikan   Aktivis 1998 | 
1998 | 
23 | 
Penculikan   dan penghilangan paksa bagi aktivis prodemokrasi oleh TNI | 
Pengadilan   militer bagi pelaku (Tim Mawar) dan Dewan Kehormatan Perwira bagi beberapa jenderal. | 
| 
3 | 
Darurat   Militer I dan II | 
2003-2004 | 
1326 | 
Kegagalan   perundingan damai antara RI dan GAM direspon dengan kebijakan darurat militer | 
Sejumlah   anggota TNI dihukum, dan statusnya diturunkan 
menjadi   darurat sipil. | 
Kata Kunci :
contoh pelanggaran ham,contoh kasus pelanggaran ham,contoh kasus 
pelanggaran ham dan penyelesaiannya,contoh pelanggaran HAM dan 
penanganan kasus pelanggaran,contoh pelanggaran ham di indonesia dan 
penyelesaiannya,Contoh pelanggaran ham di lingkungan masyarakat dan 
sekolah beserta penjelasannya,contoh pelanggaran ham di masyarakat,kasus
 pelanggaran ham di lingkungan masyarakat,materi pelanggaran 
ham,deskripsi tentang pelanggaran ham agama di indonesia